Pengadilan Konstitusi didiskualifikasi oleh pemenang pemilihan karena kontrak politik

Pengadilan Konstitusi didiskualifikasi oleh pemenang pemilihan karena kontrak politik


Tahap memegang kepala regional (Pilkada) secara bersamaan telah berakhir dengan penyelesaian pengadilan konstitusional yang memeriksa dan memutuskan sejumlah perselisihan pemilihan beberapa waktu lalu. Ini memberikan kepastian tentang kepemimpinan di berbagai daerah setelah Presiden Prabowo Subianto meresmikan kepala regional terpilih pada akhir Februari.

Dalam hal Mahkamah Konstitusi (MK), tercatat bahwa Mahkamah Konstitusi berhasil menyelesaikan seluruh proses persidangan dari perselisihan pemilihan regional (PHP Kada) 2025 kurang dari 45 hari kerja sebagai tenggat waktu yang ditetapkan oleh undang -undang Pilkada.

Ada 310 item PHP Kada yang terdaftar di MK. Sebanyak 270 hal tidak lebih jauh dieliminasi ke titik pemeriksaan masalah. Rincian ketidakkonsistenan ini meliputi: 227 hal yang dinyatakan tidak dapat diterima; 29 hal ditarik kembali; 8 Fall Things; 6 masalah bukanlah otoritas MK.

Asosiasi Pemilu untuk Demokrasi (Perludem) membagi sejumlah keputusan MK pada waktu ini PHP Kada menjadi sejumlah klasifikasi berdasarkan putusan. Sejumlah kasus yang disahkan ke tahap pemeriksaan utama diputuskan dengan Amar Re -voting 24 hal; rekapitulasi sebanyak 1 hal; Peningkatan Keputusan KPU sebanyak 1 hal; serta 14 hal lain yang ditolak atau tidak dapat diterima.

(Tagstotranslate) Kontrak Politik


Sumber: hukumonline

Source link

Baca Juga:  Melihat E-Litigasi dalam Sistem Peradilan Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© LBH CADHAS 2024.
All rights reserved.
//
Tim dukungan konsultasi siap menjawab pertanyaan Anda.
👋 Hallo, Silahkan beri tahu apa yang dapat kami bantu?
LBH CADHAS Kami ingin menunjukkan kepada Anda pemberitahuan untuk berita dan pembaruan terkini.
Dismiss
Allow Notifications