Penulis menginterpretasikan artikel hati sebagai inti dari politik hukum suatu undang -undang yang terletak di badan peraturan dan ketika artikel tersebut dimatikan/dibatalkan, seluruh isi hukum juga berpartisipasi dalam batalaya dan batal. Bagi praktisi/pengacara yang melanjutkan pemahaman pengadilan konstitusional tentang artikel hati sangat penting dan bermanfaat.
Dalam studi hukum konstitusional dan undang -undang undang -undang yang diajarkan dalam kurikulum Fakultas Hukum, konsep “artikel jantung” masih menjadi materi yang tidak begitu populer. Demikian juga dalam pengembangan penelitian, konsep ini belum mendapat perhatian serius oleh para sarjana. Artikel jantung adalah konsep yang diperkenalkan oleh Pengadilan Konstitusi (MK) melalui beberapa keputusannya. Konsep ini muncul ketika sebuah artikel dalam hukum dianggap sebagai inti dari hukum, sehingga jika artikel dibatalkan, semua undang -undang menjadi tidak valid.
Fenomena ini menyumbang debat intelektual yang sengit Counter mayoritas oleh Mahkamah Konstitusi, di mana produk legislasi (undang-undang) dari mayoritas eksekutif legislatif dilepaskan dan dilarang oleh pengadilan konstitusional dengan komposisi hakim yang tidak mencapai selusin melalui proses tersebut peninjauan kembali. Debat intelektual ini cukup sengit dan panjang dalam studi demokrasi dan hukum konstitusional karena hukum tersebut diproduksi oleh dua lembaga yang mendapatkan mandat langsung dari rakyat. Terbaru, Mauro Arturo Rivera Leon merilis buku yang berjudul Tentang Supermajorities di Pengadilan Konstitusi (2024) yang membantu menghidupkan debat intelektual tentang Counter mayoritas.
Baca juga:
Efisiensi Anggaran Negara: Potong Layanan Administratif atau Publik?
Arbitrase Massal: Peluang dan Tantangan Aplikasi di Indonesia
Mahkamah Konstitusi tidak memberikan definisi yang jelas dan tegas tentang apa yang dimaksud dengan artikel hati. Penulis menginterpretasikan artikel hati sebagai inti dari politik hukum suatu undang -undang yang terletak di badan peraturan dan ketika artikel tersebut dimatikan/dibatalkan, seluruh isi hukum juga berpartisipasi dalam batalaya dan batal. Untuk menemukan dan membatalkan artikel jantung, perlu melakukan tes material melalui pengadilan konstitusional sebagai lembaga yang berwenang untuk menguji validitas norma -norma hukum terhadap Konstitusi 1945.
Tanpa melalui proses ini, sulit untuk menemukan jantung artikel dalam satu badan hukum, karena proses menemukan artikel jantung adalah hasil dari melintasi antara teori dan interpretasi dengan kerugian konstitusional yang dialami oleh masyarakat. Melalui persimpangan kedua komponen, artikel jantung muncul dari undang -undang, yang jika dibatalkan, maka ia berdampak pada seluruh isi hukum.
Mengenal karakternya
Di seluruh MK yang ditetapkan ada 11 keputusan MK yang membatalkan seluruh konten hukum: (1) Keputusan 001-021-022/PUU-I/2003; (2) Keputusan 013/PUU-I/2003; (3) Keputusan 018/PUU-I/2003; (4) Keputusan 006/PUU-IV/2006; (5) Keputusan 13/PUU-VI/2008; (6) Keputusan 11-14-21-126-136/PUU-VII/2009; (7) Keputusan 6-13-20/PUU-VIII/2010; (8) Keputusan 8/PUU-VIII/2010; (9) Keputusan 28/PUU-XI/2013; (10) Keputusan 85/PUU-XI/2013; (11) Keputusan 1-2/PUU-XII/2014 (lihat Veri Junaidi, ET.All: 2019).
Sebelas keputusan memiliki karakter yang hampir sama antara satu sama lain, tetapi jika keseluruhan dibagi, maka perbedaan paling signifikan dalam hal karakter adalah pengujian hukum No. 27 tahun 2004 mengenai Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (Hukum KKR), Hukum No. 9 tahun 2009 tentang badan hukum pendidikan, dan hukum No. 20 tahun 2002 yang mengkhawatirkan listrik.
(Tagstotranslate) Pengadilan Pengadilan (T)
Sumber: hukumonline
Source link