Koordinasi di tingkat pusat dan daerah perlu ditingkatkan, agar tidak terjadi kendala dalam realisasi investasi yang disebabkan oleh perizinan usaha. Terciptanya iklim usaha yang kondusif sehingga memberikan kepastian bagi pelaku usaha dan investor untuk menjalankan roda perekonomian.
Presiden Joko Widodo melantik tiga menteri negara dan satu wakil menteri negara Kabinet Indonesia Maju untuk sisa masa jabatan 2019-2024, di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024) kemarin. Nama-nama pejabat yang dilantik adalah Bahlil Lahadalia, sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Supratman Andi Agtas sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Rosan Perkasa Roeslani sebagai Menteri Investasi, dan Angga Raka Prabowo, sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo).
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, mengucapkan selamat kepada pejabat baru. Selain keempat pejabat di atas, Kadin Indonesia juga mengucapkan selamat kepada Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar.
Sebagai wakil dunia usaha, Arsjad mengatakan pihaknya mendukung dan siap bekerja sama dengan pemerintah untuk mendorong perekonomian nasional. Terlebih, organisasi yang dipimpinnya merupakan wadah bagi para wakil dunia usaha untuk siap bekerja sama dengan pemerintah.
“Kami siap berkolaborasi dan mendukung para menteri serta pimpinan lembaga dalam menjalankan tugasnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Arsjad, Selasa (20/8/2024).
Baca juga:
Kadin Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah di bidang perekonomian memandang pengangkatan Menteri, Wakil Menteri, dan Kepala Lembaga diperlukan untuk mempersiapkan dan mendukung transisi pemerintahan agar berjalan dengan baik, lancar, dan efektif. Dunia usaha mendukung stabilitas transisi pemerintahan terpilih guna menjaga iklim usaha yang kondusif sehingga memberikan kepastian bagi pelaku usaha dan investor untuk menjalankan roda perekonomian nasional.
“Kami meyakini dengan sinergi dan kerja sama yang kuat antara pemerintah dan dunia usaha, Indonesia akan semakin tangguh menghadapi tantangan global dan terus bersinergi untuk Indonesia Maju, terutama dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dan visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Sumber: hukumonline
Source link