Berkolaborasi dan memperkuat literasi keuangan digital untuk mendorong akses layanan keuangan yang lebih luas bagi masyarakat.
Industri financial technology (fintech) semakin banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Sayangnya, di tengah perkembangan teknologi digital, isu keamanan siber dan perlindungan konsumen masih menjadi pekerjaan besar yang harus diprioritaskan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae mengatakan, teknologi kini menjadi salah satu elemen kunci dalam menjaga pertumbuhan ekonomi. Salah satu perkembangan penting adalah konsep perbankan terbuka, yang memungkinkan nasabah berbagi informasi keuangan dengan penyedia pihak ketiga.
Seperti fintech dan penyedia layanan pembayaran. Namun, perbankan terbuka juga menghadirkan tantangan seperti keamanan dan interoperabilitas data. Oleh karena itu, pengelolaan teknologi informasi yang aman sangat penting untuk mengantisipasi potensi serangan siber dan risiko pihak ketiga.
Tantangannya memang nyata, namun hambatan tersebut bisa kita atasi dengan mengedepankan keamanan, interoperabilitas (kemampuan bertukar data), dan kepercayaan, kata Dian dalam keterangan resminya, Jumat (15/11/2024).
Baca juga:
Ia mengatakan melalui dukungan regulasi dan kemitraan lintas industri, OJK berkomitmen mengembangkan industri perbankan digital yang inovasi dan keamanannya berkembang pesat.
Hal serupa juga diungkapkan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan OJK Sophia Wattimena. Ia menjelaskan, berdasarkan Digital Defense Report 2024 dari Microsoft, ancaman siber semakin berbahaya dan kompleks. Mulai dari kasus ransomware, phishing, penipuan identitas (peniruan identitas), hingga pengambilalihan akun.
Sumber: hukumonline
Source link