Selain sebagai dosen, mendiang Prof. Sigit kerap menempatkan dirinya sebagai keluarga dan inspirasi bagi anak didiknya.
Senyum ramah, hangat, dan ramah itu kini hanya tinggal kenangan. Dunia hukum Indonesia kembali kehilangan sosok guru besar yang inspiratif dengan berpulangnya Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Sigit Riyanto pada Rabu (21/8) pagi. Sigit yang pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum UGM periode 2016-2021 ini telah banyak berkontribusi bagi dunia hukum dan pendidikan tinggi melalui sumbangsih intelektual dan karya ilmiahnya.
Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Sistem Informasi FH UGM, Heribertus Jaka Triyana, menilai almarhum merupakan sosok yang sangat inspiratif dan peduli terhadap mahasiswanya. Pria yang biasa disapa Jetto ini memiliki kenangan yang mendalam saat Sigit membimbing langsung tesisnya sekitar tahun 1997-1998.
Selama proses bimbingan, Jetto mengatakan almarhum memposisikan dirinya sebagai dosen dan keluarga. Almarhum Prof. Sigit juga membantu Jetto memahami hukum internasional secara mendalam.
“Pada saat itu, hukum internasional masih jarang diketahui orang. Namun, beliau menyediakan diri untuk membimbing dan terbuka terhadap apa pun dan kapan pun,” katanya.
Baca juga:
Jetto masih ingat betul, saat itu ia kerap kali berkunjung ke kediaman Prof. Sigit untuk berburu buku-buku untuk bahan tesisnya. Tak jarang, setiap kali ia berkunjung ke kediaman Prof. Sigit, sang istri kerap menyuguhkan makanan untuknya. Kedekatannya dengan Prof. Sigit dan keluarganya pun semakin erat.
“Sentuhan personal dan kerendahan hatinya itulah yang saya tanamkan dan membekas dalam diri saya hingga saat ini,” ujar Jetto melalui sambungan telepon kepada Hukumonline, Rabu (21/8/2024).
Sumber: hukumonline
Source link