Mediasi dapat digunakan sebagai salah satu forum untuk menyatukan pesta dalam perceraian. Penyelesaian konflik pernikahan membutuhkan pendekatan yang harmonis karena perceraian mengubah hubungan dari pasangan yang sudah menikah menjadi hubungan antara orang tua setelah perceraian.
Selama waktu ini, mediasi telah digunakan untuk menyelesaikan kasus perceraian. Namun, fokusnya masih pada pencapaian perjanjian tanpa mempertimbangkan keberhasilan dalam proses mediasi yang memberdayakan. Mediasi diperlukan untuk menyaring aspirasi suami dan istri dan membuka kemungkinan resolusi konflik. Jika perlu, perceraian dapat dicegah dan pasangan yang sudah menikah lagi rukun. Satu hal yang dapat dilakukan untuk memberdayakan mediasi perceraian adalah peningkatan tata kelola implementasi mediasi.
“Peningkatan tata kelola mediasi perceraian dilakukan untuk menghilangkan bias pribadi, situasional dan struktural, yang dapat mengurangi ketidakadilan,” kata Rini Maryam, seorang mahasiswa program doktoral Ilmu Hukum Universitas Indonesia dalam sesi terbuka, Januari 2025 yang lalu.
Hukum dan peraturan memang ingin upaya untuk mendamaikan ketidaksepakatan. Pasal 65 Hukum Nomor 7 tahun 1989 mengenai pengadilan agama, sebagaimana diubah untuk kedua kalinya dengan hukum nomor 50 tahun 2009, mengkonfirmasi bahwa perceraian hanya dapat dilakukan sebelum sidang pengadilan setelah pengadilan yang relevan mencoba dan gagal untuk merekonsiliasi kedua belah pihak. Mediasi adalah salah satu forum untuk mendamaikan para pihak dengan perselisihan. Mekanisme teknis diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung nomor 1 tahun 2016 mengenai prosedur mediasi di pengadilan.
(Tagstotranslate) alasan perceraian
Sumber: hukumonline
Source link
