Ke depannya, kerja sama yang akan dihadirkan dalam pemajuan dan perlindungan HAM ini bisa berupa seminar, workshop, atau side event. Masih terkait dengan Eropa, Indonesia beberapa waktu lalu juga menjadi tuan rumah pertemuan ke-45 Asia-Europe Foundation (ASEF) Board of Governors (BOG).
Melalui Dialog HAM ke-10 di Brussels pada Senin (15/7/2024), Indonesia dan Uni Eropa sepakat untuk menjajaki kerja sama konkret di bidang pemajuan dan perlindungan HAM. Pembahasan yang dihadirkan antara Indonesia dan Uni Eropa merupakan bentuk komitmen untuk mewujudkan pendekatan konstruktif berbasis dialog dalam lingkup HAM.
Melalui diskusi yang dilakukan oleh keduanya juga menghasilkan suatu kesepahaman bahwa Dialog HAM yang diselenggarakan haruslah berlandaskan pada asas saling menghormati dan kesetaraan. Kedepannya, kerjasama konkrit yang akan dihadirkan dalam pemajuan dan perlindungan HAM diantaranya dalam bentuk seminar, bengkelatau acara sampingan.
Baca Juga:
Sejumlah isu HAM domestik disorot sebagai perhatian bersama dan dibahas secara mendalam melalui pertemuan ke-10 ini. Baik Uni Eropa maupun Indonesia saling bertukar pandangan dengan menyoroti berbagai capaian dan tantangan yang dihadapi masing-masing dalam upaya pemenuhan dan pemajuan HAM.
Sebagaimana dilaporkan situs web resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kementerian Luar Negeri), beberapa isu yang mengemuka dalam diskusi hari itu antara lain, tantangan dalam menyeimbangkan kebebasan berekspresi dengan kebebasan beragama, hingga hak berkumpul dengan kewajiban negara untuk menjaga ketertiban umum.
Beberapa isu sensitif mengemuka selama dialog, para delegasi saling bertukar pikiran dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman satu sama lain. Termasuk isu-isu hak asasi manusia internasional, seperti konflik di Afghanistan, Palestina, Ukraina, dan Myanmar menjadi topik diskusi di meja Dialog ke-10.
“Indonesia menekankan pentingnya peran Uni Eropa dalam mendesak akuntabilitas konflik di Gaza melalui dukungan terhadap berbagai mekanisme Perserikatan Bangsa-Bangsa. Indonesia juga berharap agar Uni Eropa terus mendukung UNRWA secara politik dan finansial, mengingat peran vital lembaga tersebut dalam menyediakan layanan penting seperti pendidikan dan kesehatan,” kata delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri Indah Nuria Savitri dalam keterangan tertulis, Rabu (17/7/2024).
Sumber: hukumonline
Source link